Kamis, 30 Agustus 2012

Ada Ajaran tak Percaya Rasulullah di Kulonprogo




    Di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) muncul paham baru yang tidak percaya kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, jika jasad penganut paham tersebut dikubur di Kabupaten Bantul, DIY, dijamin masuk surga.

Kabar itu disampaikan Ketua PCNU Kulonprogo HM Wasiludin. "Mereka (penganut paham tersebut) juga hanya shalat pada malam hari saja. Saat ini, mereka sedang menghimpun dana untuk pembelian tanah di Bantul, sebab kalau beli tanah dan dimakamkan di sana katanya dijamin masuk surga. Ini kan paham yang tidak benar, ini merupakan penyelewengan akidah," kata Wasiludin saat beraudiensi dengan Bupati Kulonprogo, H Hasto Wardoyo di Wates, Kamis (30/8).

    Karenanya, Wasiludin meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kulonprogo lebih waspada terhadap munculnya paham baru. Ia cemas paham baru tersebut dapat memunculkan permusuhan atau menimbulkan kesalahpahaman di wilayah Kulonprogo.

Saat beraudiensi, rombongan PCNU dipimpin Ketua Drs HM Wasiludin didampingi jajaran pengurus dan juga IPPNU, IPNU, Muslimat NU maupun Fatayat. Sedangkan Bupati Hasto didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H Sarjana dan Kabag Kesra H Jumanto.

    Lebih lanjut Wasiludin mengatakan NU bersama Muhammadiyah dan MUI bertekad ‘memerangi’ paham yang menyimpang tersebut. "Kami juga sudah melarang paham baru tersebut melakukan aktivitas, demikian pula sekretariatnya tidak boleh diaktifkan lagi. Semua dimaksudkan agar masyarakat tidak bingung dan jangan sampai menimbulkan kesalahpahaman. Karena paham tersebut jelas sudah menyimpang," kata Wasiludin.

Menanggapi informasi tersebut, Bupati Kulonprogo, H Hasto Wardoyo mendukung langkah NU, Muhammadiyah dan MUI. Sebab paham-paham baru jelas menyelewengkan akidah.

"Pemkab sudah menindaklanjuti terhadap keberadaan paham baru di Sentolo tersebut. Sudah diberi surat peringatan. Kami juga minta kepada Kesbanglinmas dan instansi lainnya untuk tetap memperhatikan kondisi wilayahnya. Jangan sampai wilayah yang sudah kondusif ini tergesek oleh munculnya paham-paham baru yang malah membingungkan masyarakat," kata Hasto.

>>Republika