Selasa, 01 Oktober 2013

Kukar Bangun 6 Jembatan

Mulai Dari kumala Hingga Tabang, Dan Untuk Jembatan Loa Kulu Telan Dana Rp.700 Milyar


COVER


     Pemerintah Kabupaten Kukar bakal menambah jumlah jembatan di Kukar. Setelah sebelumnya ada Jembatan Kartanegara yang kembali dibangun pasca runtuh 26 November 2011, ditambah dengan rencana pembangunan Jembatan Loa Kulu dengan dana APBN. Namun itu masih belum cukup. Kukar akan membangun jembatan pedestarian dari Tenggarong menuju Pulau Kumala dan Jembatan Martadipura di Kecamatan Kota Bangun. Selain itu Kukar akan mendirikan jembatan di Kecamatan Sebulu.

Bupati Kukar Rita Widyasari mengatakan, rencana pembangunan jembatan di Kecamatan Sebulu sudah memasuki tahap pembuatan detail engineering design (DED). “Insya Allah perencanaanya nanti dikerjakan 2014 dan  2015 pembangunan akan dilaksanakan,” katanya kemarin.
Ia mengatakan, pengerjaannya pembangunan jembatan di Kukar ini dilaksanakan secara bertahap. “Kami membangun satu persatu. Dengan jembatan ini  maka akan lebih mudah bagi masyarakat untuk menikmati akses jalan,” katanya.

Tidak sampai di situ, Pemkab juga berencana untuk membangun lagi jembatan di Hulu Mahakam. Jadi setidaknya ada enam jembatan bakal dibangun Pemkab Kukar.
“Enam jembatan itu adalah Jembatan Loa Kulu, Jembatan Kartanegara, Jembatan Kumala, Jembatan Martadipura, Jembatan Sebulu dan Jembatan Tabang,” katanya.

Untuk jembatan Loa Kulu, kata Rita, akan segera dilelang Oktober 2013 ini oleh Pemerintah pusat. “Saat ini, jembatan yang akan dibangun dengan empat jalur itu sudah memiliki dana Rp40 miliar dari APBN,” katanya.
Pembangunan Jembatan Loa Kulu akan menelan dana hingga Rp 700 miliar dan semua dana dari APBN. “Kami (Pemkab Kukar) sudah  menyumbang banyak. Sudah saatnya kami  meminta bangunan yang layak dan megah,” katanya.

Rita mengatakan, membangun suatu jembatan membutuhkan dana hingga ratusan miliar. Hanya pembangunan Jembatan Kartanegara saja yang dananya cukup ‘rendah’ yakni Rp191 miliar. Ini karena PT Hutama Karya (HK) sebagai pembangun dan pemelihara Jembatan Kartanegara yang lama yang telah runtuh, ingin membuktikan bahwa mereka bukanlah penyebab runtuhnya Jembatan Kartanegara 26 November 2011 silam.

Kemarin Rita bersama jajarannya meninjau progress pengerjaan Jembatan Kartanegara yang berdampingan dengan lokasi pembangunan Royal Word Plaza (RWP). Para pekerja sedang sibuk menyiapkan tiang pancang yang digunakan sebagai penguat pondasi jembatan.

“Saya ingin tahu sejauh mana progres pengerjaan jembatan dan saya sangat berharap jembatan ini yang sangat dinanti oleh masyarakat bisa selesai sesuai target,” kata Rita di lokasi.
Dari hasil laporan Dinas Bina Marga, bahwa tiang pancang jembatan sudah terpasang 30 tiang dari 40 tiang pancang yang akan dipasang. Dia berharap, semua proses pembangunan akan berjalan baik dan sejauh ini dari segi peralatan tidak ada masalah, karena semuanya sudah disiapkan yang terbaik.
“Insya Allah pada 2014 bangunan jembatan ini mulai kelihatan bentuknya,” terangnya.
Kontrak pembangunan Jembatan Kartanegara itu senilai Rp191 miliar dari APBD Kukar. Adapun tipe jembatan yakni “Continious Arch Bridge” atau jembatan pelengkung menerus dengan rangka baja, memiliki panjang keseluruhan 710 meter dengan bentang utama 470 meter dan memeiliki lebar 10,45 meter dengan lebar lajur lalu litas 7 meter.Untuk tipe pondasi tiang pancang yakni steel pipe atau tiang pancang baja. Jembatan ini nantinya terbentang setinggi 19 meter diatas permukaan air saat pasang tertinggi dengan lokasi pembangunan tepat pada bekas jemabatan yang ambruk 2011 lalu.

>>Korankaltim