Mulai Dari kumala Hingga Tabang, Dan Untuk Jembatan Loa Kulu Telan Dana Rp.700 Milyar
Pemerintah Kabupaten Kukar bakal menambah jumlah jembatan di Kukar.
Setelah sebelumnya ada Jembatan Kartanegara yang kembali dibangun pasca
runtuh 26 November 2011, ditambah dengan rencana pembangunan Jembatan
Loa Kulu dengan dana APBN. Namun itu masih belum cukup. Kukar akan
membangun jembatan pedestarian dari Tenggarong menuju Pulau Kumala dan
Jembatan Martadipura di Kecamatan Kota Bangun. Selain itu Kukar akan
mendirikan jembatan di Kecamatan Sebulu.
Bupati Kukar Rita Widyasari mengatakan, rencana pembangunan jembatan
di Kecamatan Sebulu sudah memasuki tahap pembuatan detail engineering
design (DED). “Insya Allah perencanaanya nanti dikerjakan 2014 dan 2015
pembangunan akan dilaksanakan,” katanya kemarin.
Ia mengatakan, pengerjaannya pembangunan jembatan di Kukar ini
dilaksanakan secara bertahap. “Kami membangun satu persatu. Dengan
jembatan ini maka akan lebih mudah bagi masyarakat untuk menikmati
akses jalan,” katanya.
Tidak sampai di situ, Pemkab juga berencana untuk membangun lagi
jembatan di Hulu Mahakam. Jadi setidaknya ada enam jembatan bakal
dibangun Pemkab Kukar.
“Enam jembatan itu adalah Jembatan Loa Kulu, Jembatan Kartanegara,
Jembatan Kumala, Jembatan Martadipura, Jembatan Sebulu dan Jembatan
Tabang,” katanya.
Untuk jembatan Loa Kulu, kata Rita, akan segera dilelang Oktober 2013
ini oleh Pemerintah pusat. “Saat ini, jembatan yang akan dibangun
dengan empat jalur itu sudah memiliki dana Rp40 miliar dari APBN,”
katanya.
Pembangunan Jembatan Loa Kulu akan menelan dana hingga Rp 700 miliar
dan semua dana dari APBN. “Kami (Pemkab Kukar) sudah menyumbang banyak.
Sudah saatnya kami meminta bangunan yang layak dan megah,” katanya.
Rita mengatakan, membangun suatu jembatan membutuhkan dana hingga
ratusan miliar. Hanya pembangunan Jembatan Kartanegara saja yang dananya
cukup ‘rendah’ yakni Rp191 miliar. Ini karena PT Hutama Karya (HK)
sebagai pembangun dan pemelihara Jembatan Kartanegara yang lama yang
telah runtuh, ingin membuktikan bahwa mereka bukanlah penyebab runtuhnya
Jembatan Kartanegara 26 November 2011 silam.
Kemarin Rita bersama jajarannya meninjau progress pengerjaan Jembatan
Kartanegara yang berdampingan dengan lokasi pembangunan Royal Word
Plaza (RWP). Para pekerja sedang sibuk menyiapkan tiang pancang yang
digunakan sebagai penguat pondasi jembatan.
“Saya ingin tahu sejauh mana progres pengerjaan jembatan dan saya
sangat berharap jembatan ini yang sangat dinanti oleh masyarakat bisa
selesai sesuai target,” kata Rita di lokasi.
Dari hasil laporan Dinas Bina Marga, bahwa tiang pancang jembatan
sudah terpasang 30 tiang dari 40 tiang pancang yang akan dipasang. Dia
berharap, semua proses pembangunan akan berjalan baik dan sejauh ini
dari segi peralatan tidak ada masalah, karena semuanya sudah disiapkan
yang terbaik.
“Insya Allah pada 2014 bangunan jembatan ini mulai kelihatan bentuknya,” terangnya.
Kontrak pembangunan Jembatan Kartanegara itu senilai Rp191 miliar
dari APBD Kukar. Adapun tipe jembatan yakni “Continious Arch Bridge”
atau jembatan pelengkung menerus dengan rangka baja, memiliki panjang
keseluruhan 710 meter dengan bentang utama 470 meter dan memeiliki lebar
10,45 meter dengan lebar lajur lalu litas 7 meter.Untuk tipe pondasi
tiang pancang yakni steel pipe atau tiang pancang baja. Jembatan ini
nantinya terbentang setinggi 19 meter diatas permukaan air saat pasang
tertinggi dengan lokasi pembangunan tepat pada bekas jemabatan yang
ambruk 2011 lalu.
>>Korankaltim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar