Konflik di Timur Tengah, Saudagar Ramai-ramai Beli "Bungker Berjalan"
Suriah bakal menjadi pasar paling potensial.
Ketidakstabilan
politik dan keamanan di Timur Tengah rupanya menjadi keuntungan
tersendiri bagi pelaku bisnis di industri mobil anti-peluru.
Seperti yang dialami produsen mobil anti-peluru Texas Armoring Corporation (TAC). Dilaporkan Al-Arabyia,
Kamis 29 Agustus 2013, penjualan mobil anti-peluru dan ledakan alias
"bungker berjalan" mereka terus meningkat selama tiga tahun belakangan.
"Saat
kami memproduksi mobil keluarga anti-peluru, maka semua keluarga di
Timur Tengah langsung ramai membelinya. Itulah tren yang kami
perhatikan," kata Wakil Presiden TAC Jason Forston.
Karena
harganya lebih mahal dibanding mobil biasa, sasaran penjualan utama TAC
adalah para eksekutif dan pebisnis di negara kaya minyak. Alasan mereka
berani membeli "bungker berjalan" karena dihantui rasa ketakutan
terhadap penculikan dan kejahatan lain terkait kekayaan mereka.
"Jika
Anda memiliki banyak uang, sangat bodoh jika tidak menyisihkan sedikit
untuk keamanan diri Anda dan keluarga," ujar Forston.
Menurutnya,
jika omzet usaha mereka (calon konsumen) mencapai US$20 juta, apalah
arti US$200.000 untuk membeli sebuah mobil anti-peluru.
Tren
angka penjualan mobil anti-peluru meningkat pesat di beberapa negara,
seperti Afghanistan, Somalia, Libya, Irak, Jordania, Lebanon, Yaman,
Pakistan, dan Suriah.
"Total pasar di kawasan Timur Tengah sangat
terbuka untuk sekitar 3.000 unit mobil anti-peluru setiap tahun," kata
Patrick Aouad, CEO Yaka Grup Lebanon--dikenal sebagai perusahaan penjual
senjata ke seluruh Timur Tengah dan Afrika.
Yaka Grup sudah
menjual sebanyak 300 unit mobil anti-peluru. Mereka mengungkapkan, 50-70
persen pasar mobil anti-peluru di Suriah digunakan untuk kepentingan
individu. "Sebagian besar mereka adalah warga Lebanon yang tinggal di
Suriah," kata Aouad.
Penjualan mobil anti-peluru di negara-negara
yang baru usai berkonflik seperti Libya, Irak, dan Afganistan
dilaporkan menjadi yang tertinggi di Timur Tengah.
"Jika terjadi
serangan di Suriah, dan Suriah menjadi seperti Irak, Anda bisa berharap
menjual 1.000-1.500 unit mobi di Suriah," ujarnya.
Mobil
anti-peluru yang dijual ke Timur Tengah memiliki spesifikasi berbeda
sehingga bisa melindungi penumpangnya dari serangan senapan serbu AK-47,
M-16, bahkan ledakan bom.
"Anda bisa taruh bom seberat 12
kilogram ke mobil-mobil ini dan penumpangnya tetap hidup meski bom
meledak dan mobilnya hancur," klaim Aouad.
Untuk level terendah
mobil seperti ini hanya tahan terhadap tembakan pistol maupun senapan.
Jenis mobil ini biasanya populer di Amerika Selatan dan Tengah.
>>Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar