Rabu, 18 Juni 2014

Naga Mekes Semakin Merah Putih




    Penampilan impresif penyerang Mitra Kukar, Anindito Wahyu mengundang perhatian pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl. Peracik strategi asal Austria tersebut memasukkan nama Anindito ke dalam skuad untuk persiapan AFF Cup 2014.

“Puji Tuhan, akhirnya bisa dipanggil timnas. Terima kasih untuk semua pihak termasuk Mitra Kukar mulai dari manajemen hingga teman-teman di tim. Saya akan berusaha membidik tempat utama di timnas sama seperti di klub,” kata Anindito.

Pemanggilan eks Persija Jakarta ini dirasa pantas oleh Asisten Manajer Mitra Kukar Nor Alam. Pasalnya, pemain tersubur Naga Mekes dengan delapan gol itu selalu menjadi pilihan utama pelatih Stefan Hansson.

“Anindito memang pantas menjadi skuad timnas jika melihat kualitas permainannya bersama Mitra Kukar musim ini. Kami dari manajemen selalu mendukung,” ujar Alam, kemarin (16/6).

Kelincahan serta memiliki visi dan misi bermain yang baik, membuat Anin, sapaannya, cukup disegani pemain bertahan lawan. Pemain 26 tahun ini sudah bergabung dengan timnas, sejak Minggu (15/6).

Dipanggilnya Anin tak lepas dari kondisi Boaz Solossa yang masih dibekap cedera hamstring. Bintang Persipura itu akhirnya dipulangkan. Di sisi lain, Anindito semakin menambah panjang daftar penggawa Mitra Kukar yang berseragam timnas. Sebelumnya sudah ada nama Zulkilfli Syukur, Diego Michiels, Raphael Maitimo, Zulham Zamrun, dan Dian Agus Prasetyo.

>>Kaltimpost

Jumat, 13 Juni 2014

Menuju MU, Fabregas Berbelok ke Chelsea Gara-gara Pacar

Menuju MU, Fabregas Berbelok ke Chelsea Gara-gara Pacar


    Rekrutan anyar Chelsea, Cesc Fabregas ternyata ingin gabung Manchester United, musim panas ini.
Nyatanya, justru The Blues yang mendapatkan tanda tangan pemain Barcelona tersebut.
Fabregas menandatangani kesepakatan senilai 27 juta pound dengan Chelsea, kemarin.

Setan Merah gagal mendapatkan tanda tangan Fabregas hanya gara-gara satu orang, yakni pacar pemain itu, Daniella Semaan.

Semaan katanya enggan meninggalkan Barcelona. Namun, dia akhirnya bersedia dengan syarat pindah London.

>>Tribunnews

Bulan Puasa, Naga Mekes Tetap Latihan

Bulan Puasa, Naga Mekes Tetap Latihan


    Skuad Naga Mekes mendapatkan jatah libur setelah memenangi dua laga kandang menjamu Persela Lamongan dan Persiram Raja Ampat. Manajemen Mitra Kukar, memberikan libur selama dua pekan. Memasuki bulan puasa (Ramadan), pemain kembali menjalani latihan selama dua pekan sebelum libur lebaran. 
Asisten Manajer Mitra Kutai Kartanegara, Nor Alam mengatakan, setelah berhasil mempertahankan posisi puncak klasemen dengan koleksi 32 poin dari 15 kali pertandingan, tim asuhan Stefan Hansson pulang kampung. 

"Sejak kemarin, pemain sudah libur. Libur sampai akhir bulan. Nanti diawal puasa, pemain kembali kumpul di Tenggarong. Jadi bulan puasa tetap latihan. Jadi selama bulan puasa latihan sekitar dua minggu. Kemudian libur menjelang lebaran," tutur Nor Alam, Kamis (12/6/2014). 

Ia mengatakan, program latihan selama bulan puasa untuk menjaga stamina dan kebugaran pemain. Meskipun, laga pasca lebaran digelar awal bulan Agustus 2014, pelatih Stefan Hansson tetap memberikan latihan.

Setelah menjalani libur lebaran, lanjut Nor Alam, skuad Mitra Kukar, dijadwalkan akan menjalani trainning center di Bali. Jadwal tersebut, untuk persiapan melakoni tiga laga tandang menghadapi Persela Lamongan, Perseru Serui dan Persipura Jayapura. 

"Untuk rencana pemusatan, dijadwalkan di Bali. Tapi itu belum dipastikan dari manajemen. Karena kami akan meminta persetujuan dari Ketua Umum (Endri Erawan) dan Manajer (Ronny Fauzan)," ungkap Nor Alam.
 
 
>>Tribunnews

FIFA Bantah Piala Dunia Korbankan Rakyat Brazil

Badan sepak bola dunia (FIFA) membantah bahwa mereka menikmati keuntungan besar dari turnamen Piala Dunia dengan mengorbankan rakyat Brazil.

Stadion baru Arena da Baixada di kota Curitiba, Brazil yang dibangun untuk turnamen Piala Dunia (foto: dok). Brazil mengeluarkan biaya hampir $4 milyar untuk pembangunan dan renovasi 12 stadion Piala Dunia. 


    Badan sepak bola dunia (FIFA) membela diri dari kritik bahwa mereka menikmati keuntungan besar dari turnamen Piala Dunia yang paling mahal dalam sejarah, dengan mengorbankan rakyat Brazil.

FIFA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah membayar seluruh 2 milyar dolar biaya operasional Piala Dunia dengan uang yang diperoleh dari penjualan hak penyiaran TV Piala Dunia dan hak pemasaran, dan tidak satu sen menggunakan dana dari rakyat Brazil.

Untuk persiapan turnamen yang diikuti oleh 32 negara yang akan dibuka hari Kamis (12/6) ini, pemerintah Brazil telah mengeluarkan dana sebesar 11,5 milyar dollar untuk biaya investasi bagi pembangunan prasarana seperti stadion, bandara, transportasi perkotaan dan perbaikan infrastruktur lainnya. Sepertiga dari anggaran tersebut digunakan untuk membangun stadion baru atau melakukan renovasi stadion yang ada di 12 kota di Brazil yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.

FIFA mengatakan bahwa itu adalah pilihan pemerintah Brazil sendiri untuk membangun 12 stadion, dan bukannya memilih 8 atau 10 stadion saja.

Demikian pula banyak pengeluaran anggaran terkait dengan investasi infrastruktur yang tidak secara langsung terkait dengan Piala Dunia, namun akan memberi keuntungan bagi Brazil selama bertahun-tahun yang akan datang, seusai turnamen Piala Dunia.

Banyak warga Brazil mengatakan bahwa pemerintah mereka telah mengeluarkan dana yang berlebihan sebagai negara berkembang, yang memiliki banyak prioritas pembangunan lainnya yang jauh lebih penting.

Para pengecam pemerintah mengatakan dana Piala Dunia itu seharusnya dibelanjakan untuk perbaikan layanan publik di bidang kesehatan, pendidikan dan transportasi yang masih sangat kurang memadai di Brazil.


 Warga Brazil melakukan protes di kota Sao Paulo menjelang pembukaan Piala Dunia 2014 (Senin, 9/6).


    Tingginya biaya Piala Dunia telah membawa kekecewaan terhadap banyak warga yang biasanya sangat bergairah dalam menyambut pesta Piala Dunia. Ini terbukti dari banyaknya gerakan anti-Piala Dunia yang mengadakan protes jalanan besar-besaran sejak tahun lalu. Para demonstran bahkan mengancam akan mengganggu akses ke stadion Piala Dunia pada saat pelaksanaan turnamen nanti.

Banyak warga Brazil percaya bahwa FIFA telah mengubah Piala Dunia menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan para sponsor. Mereka mengatakan bahkan FIFA berhasil mendesak pemerintah Brazil untuk mengubah undang-undang agar supaya mengizinkan penjualan minuman beralkohol yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor Piala Dunia.

Warga Brazil juga mengeluh bahwa tiket untuk pertandingan di stadion begitu mahal sehingga banyak fans di Brazil tidak mampu pergi ke stadion. Namun, FIFA mengatakan bahwa tiket Piala Dunia yang dijual lebih murah dibandingkan dengan acara olahraga lainnya seperti Olimpiade, balap Formula 1 atau turnamen tenis.

FIFA membantah bahwa mereka menuntut pemerintah Brazil memberikan pembebasan pajak bagi para sponsor dan kegiatan komersial selama Piala Dunia. Namun FIFA mengakui telah minta pelonggaran aturan pabean bagi impor peralatan yang dibutuhkan untuk mengatur acara Piala Dunia, seperti komputer, bola dan papan iklan elektronik.

Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan menghasilkan pendapatan sebesar $ 3,65 milyar bagi FIFA, termasuk $ 2,4 milyar dari hasil penjualan hak siar televisi, tapi tidak termasuk pendapatan dari penjualan tiket. Biaya operasional yang dikeluarkan pada Piala Dunia 2010 menurut FIFA mencapai $1,3 miliar, sementara biaya operasional Piala Dunia 2014 di Brazil mencapai $2 milyar.


>>AP