Santai, walau hari itu dia harus memimpin acara pengambilan sumpah.
Ada
yang berbeda dari sosok Presiden Uruguay Jose Mujica saat menghadiri
acara pengambilan sumpah Menteri Keuangan baru, Mario Bergara, pada
akhir pekan lalu.
Alih-alih mengenakan pakaian formil layaknya
pemimpin negara lain, Mujica duduk di sebelah kiri Wakil Presidennya,
Danilo Astori, dengan mengenakan celana tiga per empat dan sandal.
Sontak pemandangan yang tidak biasa itu langsung membetot perhatian media massa. Salah satunya, harian Washington Post, Selasa 31 Desember 2013.
Salah
satu penulis artikelnya, Max Fisher, dia merasa tercengang dengan
keberanian Mujica berpenampilan beda. Kendati dia tidak mengenakan
pakaian formil, Mujica tetap dapat menjalankan roda pemerintahan di
Uruguay.
Di bawah kepemimpinannya sejak tahun 2010 silam,
pemerintahan Uruguay kerap menuai pujian dari berbagai institusi barat,
salah satunya dari Majalah Economist. Majalah itu baru-baru ini menjuluki Uruguay sebagai Negara Terbaik di tahun 2013.
Economist memuji
keberanian Mujica yang melegalkan pernikahan sesama jenis dan ganja.
Tetapi, Mujica tegas menolak hak aborsi dan meningkatkan penggunaan
sumber energi terbarukan seperti angin dan biomassa.
"Sederhana
namun berani. Liberal dan menyenangkan, Uruguay jelas negara kami yang
terbaik. Lebih baik lagi pria yang saat ini berada di puncak kekuasaan,
Presiden Jose Mujica," tulis Majalah Economist.
Reporter New York Times yang
pada awal Januari 2013 lalu mengunjungi kediamannya, menjadi saksi
hidup aktivitas Mujica di rumah. Bahkan, sistem pengamanannya hanya dua
orang pengawal Presiden berpakaian preman.
Dijuluki sebagai
Presiden termiskin, lantaran total kekayaan bersih Mujica hanya mencapai
US$1.800, atau Rp22 juta. Itu laporan di tahun 2010 silam.
Sebagian
besar gajinya sebagai orang nomor satu di Uruguay disumbangkan untuk
pembangunan rumah bagi kaum miskin. Alhasil, gajinya hanya tersisa
sekitar US$800, atau Rp9,7 juta.
Jose Mujica
Ditanya soal alasannya menjalani kehidupan demikian, pria yang akrab disapa Pepe itu mengaku ingin membuat kesan Presiden tidak terlalu megah.
"Kami telah melakukan apa pun untuk membuat kesan itu berkurang," kata pria 78 tahun itu, sambil menyiapkan sendiri minuman herbal yang dibuat dari buah labu.
>>Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar