Rabu, 11 September 2013

Tetap Menang di Jalan Rusak, Kalah di Kawasan Banjir

Ketika Petahana di Nilai Dari Bilik Suara



     Proyek Pemprov Kaltim begitu banyak di Samarinda. Selain pembangunan jalan poros ke Terminal Peti Kemas Palaran, alokasi penanganan banjir Rp 602 miliar pun diberikan. Namun masih banyak jalan rusak. Banjir pun belum sirna. Bagaimana “penghakiman” rakyat dari bilik suara?
    Tak sulit menemukan jalan provinsi maupun negara dengan kondisi masih memprihatinkan. Jalan Untung Suropati, Kecamatan Sungai Kunjang, menjadi potret jalan lebur plus debu selama setahun belakangan. Kerusakan akibat jalur kendaraan bermuatan berat yang dipindah seiring larangan melintasi Jembatan Mahakam.

Regulasi itu membuat kendaraan berat menuju luar kota mesti melewati Jembatan Mahulu. Tonase jalan yang tak sesuai dengan beban kendaraan mengakibatkan satu dari 12 jalan nasional di Kota Tepian ini rusak parah. Untuk diketahui, panjang jalan tersebut “hanya” 1,44 kilometer.

Perbaikan pun telah dimulai sejak dua bulan belakangan. Namun jalan yang menjadi pintu gerbang Samarinda ke Terminal Sungai Kunjang tersebut belum rampung diperbaiki. Setelah Idulfitri, perbaikan dengan pengecoran jalan sempat lama terhenti. Baru-baru ini saja mulai beraktivitas kembali. Warga pun masih harus menikmati jalan berdebu, rusak, seperti Jalan Jakarta sebelum mulus seperti sekarang.

Namun, pemungutan suara di sekitar wilayah ini rupanya tak bergeser dari petahana, Awang Faroek Ishak- Mukmin Faisyal. Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 14, Kelurahan Karang Asam Ulu, yang hanya selemparan batu dari jalan rusak, Faroek-Mukmin tetap unggul.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 14 Jalan Untung Suropati, Agus Sutarno, menerangkan daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 14 berjumlah  441 orang. Namun yang mencoblos 250 orang.

Perolehan suara, pasangan nomor urut 1 100, nomor urut 2 Farid Wadjdy-Aji Sofyan Alex 82 suara, dan nomor urut 3 Imdaad Hamid-Ipong Muchlisoni sebanyak 55.

Tetapi tidak di Jalan Gotong Royong, Kelurahan Simpang Pasir, Palaran. Mereka pernah mewujudkan kekecewaan berupa pemblokiran jalan dengan portal.

Sejak Juni lalu, atas keinginan warga, jalan hanya dibuka dari pukul 07.00 Wita dan ditutup kembali pukul 18.00 Wita untuk dilalui kendaraan berat. Untuk diketahui, jalan ini turut terkena dampak proyek Pemprov Kaltim yakni pelebaran jalan ke Terminal Peti Kemas Palaran.  

Namun, hal itu tidak berpengaruh di bilik suara. Di TPS 9 Kelurahan Simpang Pasir, Palaran, Faroek-Mukmin menang dengan perolehan suara 63, disusul nomor urut dua dengan 29 suara, dan pasangan nomor urut tiga sebanyak 22.

“Dari DPT 271 orang, cuma 123 yang mencoblos,” kata Ketua KPPS 9, Kateni.

“Penghakiman” hanya berlaku di kawasan langganan banjir di Samarinda Utara. Warga yang telah merasakan derita lebih dari tiga tahun memiliki pandangan berbeda dalam pilihan politik.

Di TPS 51 Kelurahan Sempaja Selatan, Samarinda Utara, cagub petahana kalah dengan pasangan Farid Wadjdy-Aji Sofyan Alex. “Nomor dua unggul 89 suara. Melewati pasangan Faroek-Mukmin dengan selisih 14 suara,” jelas Anwar Hamid, ketua KPPS 51.

Begitu pula di TPS 41 Jalan P Suryanata, Kelurahan Air Putih, Samarinda Ulu. Baru-baru ini, wilayah tersebut masuk daftar tetap banjir. Dari 346 warga, Faroek-Mukmin hanya memperoleh 104 suara sedangkan Farid-Sofyan unggul dengan 115. Sementara Imdaad-Ipong terpaut tipis dengan 102 suara.

>>Kaltimpost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar