Ada sejumlah pelajaran yang bisa kita petik dari semua gejolak di kawasan Arab saat ini.
1. Apa yang terjadi, sedang dan akan terjadi adalah peristiwa normal yang dilalui setiap bangsa yang berusaha untuk mengembalikan kemerdekaannya yang telah dirampas.
2. Aamerika
Serikat setelah menerima bendera dari Inggris menjadi sumber penyakit
dan malapetaka dalam setiap bencana yang terjadi di kawasan Arab
terutama di Palestina, Mesir, Suriah dan Irak.
3. Kepentingan terdepan Amerika secara strategis di kawasan Arab adalah mengamankan negara separatis zionis yang dibentuk oleh negara negara kolonialisme barat di jantung kawasan Arab dan menjaganya. Mereka bekerja memanjangkan usianya di negeri yang diberkahi di Palestina.
4.
Negara alat Amerika Serikat di kawasan Arab saat ini memiliki peran
busuk dan hina baik dalam setiap kejaadian di Palestina, Mesir dan
Suriah serta irak. Negara alat Amerika itu adalah “keluarga A, B, C.” Di
Bahrain, Kuwait keluarga Ali Syarif Husain, keluarga Emirat di sebelah
timur Jordania, dan keluarga Mahmud Abbas.
5.
Ketika Amerika Serikat dikagetkan dengan peristiwa di kawasan, mereka
membuat sejumlah persiapan untuk mengatur dan memanfaatkan apa yang
disebut dengan Arab Spring dan mengarahkan agar hal itu berpihak kepada
kepentingan strateginya di kawasan Arab terutama dalam menjaga negara
zionis. Amerika melakukan itu dengan bantuan boneka-bonekanya di kawasan
dengan peran yang berbeda beda dari setiap negara baik di Yaman, Libia,
dan Suriah.
6. Kemudian datanglah
giliran Mesir yang merupakan pusat kekuatan hakiki di kawasan Arab. Maka
diaturlah kudeta militer pada 3 Juni 2013 yan berdiri di belakangnya
kekuatan-kekuatan internasional yang sudah dirancang oleh Amerika dan
zionis serta alat-alat mereka di kawasan yang ikut mendanai. Juga
alat-alat yang melakukan eksekusi yang terdiri dari preman liberal
sekuler Mesir dengan tujuan menjaga negara zionis melalui kudeta
militer. Kekuatan local, regional dan internasional berusaha sekuat
tenaga menggagalkan eksperiment kelompok Islam di dalam pemerintahan di
fase pertumbuhannya. Mereka menghadang menghadang terciptanya stabilitas
di Mesir di bawah kekuasaan kelompok Islam serta menjauhkan Ikhwanul
Muslimin dari pemerintahan. Kekuatan yang berdiri di belakang agar tetap
bisa menjaga negara zionis dan memperpanjang umurnya di Palestina.
7.
Karena itu ada hubungan kuat antara kudeta militer di Mesir dan
dimulainya perundingan antara otoritas Palestina dan zionis serta
kunjungan presiden Mahmoud Abbas ke Kairo dan pertemuannya dengan toko
kudeta militer di sana. Selain itu mereka juga menggelar sejumlah
prosedur koordinasi untuk memperkuat blokadenya terhadap Jalur Gaza.
8.
Tidak asing cucu Husain bin Ali yang merupakan pucuk pimpinan
pemerintahan Jordania sebagai alat pertama Amerika dari para pimpinan
bangsa Arab melakukan kunjungan ke Kairo pada 20 Juli 2013 untuk bertemu
dengan elit kudeta militer di Mesir dengan tujuan untuk melakukan
kordinasi kembali agar mampu menyempurnakan tugasnya sebagai alat
Amerika dalam hal menjaga negara zionis dan memperpanjang umurnya.
Ringkasnya tujuan kekuatan internasional, regional dan lokal dalam mengarahkan apa yang terjadi di kawasan Arab terutama di Palestina, Mesir, Suriah dan Irak adalah mengamankan kepentingan kolonialisme barat strategi di kawasan terutama menjaga negara separatis zionis yang telah didirikan oleh kekuatan kolonialis barat di jantung kawasan Arab serta bekerja untuk memperpanjang umurnya di negara Palestina yang diberkahi dan suci. Apa yang terjadi semuanya senantiasa diawasi oleh penjajah zionis.
>>Prof. Abdul Fattah Uwaisi/Info Plaestina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar