Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, menyatakan Jakarta berpotensi tenggelam bukan hanya karena banjir, namun juga akibat gempa tektonik. Pakar menyebutkan, bahwa Pulau Seribu sebagai kelurusan utara dari tinggian Ciputat-Tangerang selalu bergerak naik secara tektonik.
"Teras-teras terumbu yang berkembang di pulau-pulau Seribu itu
adalah buktinya. Demikian juga daerah sepanjang garis imajiner
Ciputat-Ujung Teluk Naga, itu adalah daerah yang selalu naik.
Teras-teras sungai di sepanjang aliran Sungai Cisadane membuktikan gerak
tektonik naik tersebut," ujar Andi Arief dalam rilis yang diterima VIVAnews, Jumat 17 Januari 2014.
Menurut Andi, adanya slicken side, offset, pergeseran di sedimen-sedimen Pleistosen Jakarta membuktikan patahan-patahan Jakarta bisa aktif sewaktu-waktu dalam masa Kwarter ini.
Permasalahan ini sempat dibahas dalam Focused Group Discussion
Peluang dan Tantangan Ruang Bawah Tanah DKI Jakarta pada 20 Desember
2012 lalu, yang diikuti oleh sekitar 20 pakar geologi, geofisika,
geoteknik, geodesi, geodinamik, konstruksi, air tanah, dan kegempaan.
"Ini menjawab bahwa Jakarta memiliki patahan yang bisa aktif
sewaktu-waktu. Jadi bukan hanya ancaman dari Selat Sunda dan sesar
sekitar Jakarta saja yang menjadi potensi rusaknya Jakarta akibat
gempa," terangnya.
Sebagai tindakan preventif mitigasi bencana gempa bumi dengan
adanya indikasi-indikasi patahan aktif tersebut, Andi mengatakan, saat
ini sedang diusahakan untuk membuat mikrozonasi gempa di Jakarta sampai
ke level 4 yaitu skala 1:25 ribu.
"Dengan demikian, bangunan-bangunan yang didirikan di DKI Jakarta
nantinya bisa mengacu pada peta mikrozonasi tersebut untuk didesain dan
konstruksi sehingga ramah gempa," katanya.
Lalu bagaimanakah Masa depan Ibu kota negara ini?
Dia menjelaskan, merujuk pada konstelasi tektonik Tersier dan
Kwarter yang ada, secara geologi teknik masa depan DKI adalah Teluk
Jakarta dan Kepulauan Seribu. "Keduanya merupakan daerah tinggi yang
lebih aman daripada dataran banjir Jakarta yang selalu turun," tuturnya.
>>Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar