Minggu, 01 Juli 2012

Pengkuan Gereja Kelahiran = Pengakuan Palestina


 


    Keputusan komite warisan budaya di UNESCO untuk memasukkan Gereja Kelahiran (Nativity Church) dan rute ziarah sekitarnya sebagai situs warisan dunia, merupakan bukti dari pengakuan hak-hak dan kepentingan rakyat Palestina, kata seorang penasehat presiden Mahmud Abbas hari Jumat (30/6/2012), lansir Maan.
Nabil Abu Rdeina kepada kantor berita resmi Otoritas Palestina, Wafa, mengatakan bahwa “ini merupakan hari bersejarah bagi keadilan.”

Dunia, kata Rdeina, sekali lagi menunjukkan penentangannya terhadap penjajahan dan keberpihakannya kepada keadilan dan legitimasi internasional, dengan mengakui hak Palestina untuk mendirikan sebuah negara dengan Al Quds Timur (Yerusalem Timur) sebagai ibukotanya.
Sementara itu Perdana menteri Palestina di Ramallah menyambut keputusan UNESCO yang memasukkan sejumlah tempat suci Kristen dalam daftar situs warisan dunia.
PM Salam Fayyad menyebut keputusan itu sebagai penegasan terhadap pentingnya kota suci Bait Lahim di tingkat internasional.

    Menurut Fayyad, keputusan itu memberikan harapan bagi rakyat Palestina akan kepastian kemenangan mereka.
“Tiba saatnya bagi badan-badan PBB untuk menegakkan tanggungjawab politik, hukum, budaya dan etisnya dan mengakhiri penderitaan rakyat Palestina, serta menyelamatkan warisan-warisan budayanya dari agresi penjajah Israel,” kata Fayyad.

Dia menambahkan, “Masyarakat internasional harus serius dalam upayanya mengakhiri penjajahan Israel atas negara kami sejak tahun 1967, serta menjadikan rakyat Palestina dapat menentukan nasibnya sendiri.”
Fayyad menekankan bahwa Bait Lahim, Al Quds dan seluruh tanah Palestina merupakan simbol koeksistensi dan toleransi.*

>> Hidayatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar