Minggu, 01 Juli 2012

Saudi Akan Alami Ramadhan di Musim Panas 50 Celsius



    Badan Meteorologi dan Lingkungan Hidup Saudi(PME) telah meramalkan bahwa suhu selama bulan Ramadhan di Makkah, Madinah dan beberapa kota lainnya akan relatif "tinggi."
Ramadhan tahun ini, yang kemungkinan akan dimulai pada 20 Juli, jatuh ketika musim panas pada puncaknya.

"Suhu musim panas ini akan lebih tinggi dari rata-rata di sebagian besar negara. Suhu akan mencapai 50 derajat Celsius di tempat teduh," kata Murad Hasyim, wakil asisten untuk urusan iklim dan studi di Pusat Regional Pemantauan Cuaca dan Peringatan Dini.

    Temperatur yang tinggi akan dialami pada hari-hari awal Ramadhan dan akan menjadi ekstrem antara siang tengah hari sampai jam 2 siang di beberapa bagian provinsi Makkah dan Madinah yang terpisah dari bagian utara dan selatan Provinsi Timur.

Suhu akan turun tujuh derajat pada akhir dari bulan Ramadhan di Makkah dan Madinah, sedangkan di Provinsi Timur hanya akan turun lima derajat, kata pernyataan itu.

Pusat Direktur Jenderal Abdul Rahman Mushtaq mengatakan ini adalah suhu udara di tempat teduh yang dua meter lebih tinggi dari tanah dan jauh dari sumber radiasi gelombang pendek.

Dia menambahkan bahwa itu akan berbeda dari suhu yang langsung di bawah matahari atau dekat lokasi bangunan beton atau jalan aspal.

Laporan ini juga menyarankan orang untuk tidak berdiri di bawah sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada jam 11:00-03:00.

    Menurut catatan, suhu musim panas tertinggi yang tercatat di Makkah sejak tahun 1980 adalah 49,7 derajat Celsius pada 7 Agustus 2010. Volume curah hujan tertinggi dalam 24 jam di Makkah adalah 24,6 mm terjadi pada tanggal 23 Juli 1995, dan angin terkuat dari 70 km per jam terjadi pada tanggal 2 Agustus 2002.

Sedangkan Suhu tertinggi yang tercatat di Madinah pada musim panas sejak tahun 1980 adalah 49 derajat Celcius pada 20 Juli 2005, dan terendah 23 derajat Celcius pada tanggal 2 Agustus 1984.

Volume catatan curah hujan yang diterima dalam 24 jam di Madinah adalah 11 mm terjadi pada 16 Agustus, 1994, dan angin terkuat dari 120 km per jam ke arah utara terjadi pada tanggal 2 Agustus 1995.

Pada hari Senin, PME membantah laporan media baru-baru ini yang melaporkan bahwa suhu musim panas Ramadhan ini bisa melebihi 70 derajat Celcius, sebagai laporan yang tak berdasar. PME memperingatkan terhadap penerbitan laporan tersebut karena mereka bisa menyebabkan ketakutan yang tidak bisa diterima.

>> Sabili

Tidak ada komentar:

Posting Komentar