Minggu, 01 Juli 2012

Pria Israel Pembenci Zionisme Ingin jadi Warga Palestina


 
                                                    Andrew Pshenichnikov

Seorang imigran Yahudi dari Tajikistan, Andrew Pshenichnikov (23), menegaskan ia akan memutuskan semua hubungan dengan Israel dan akan memohon kewarganegaraan Palestina, sebuah insiden luar biasa dan amat jarang terjadi.

Mei lalu, Pshenichnikov, ditahan pihak otoritas Tel Aviv, setelah dianggap tinggal secara ilegal di Kamp Pengungsi Palestina Deheishe dekat Baitulaham dan ingin melepaskan kewarganergarannya yang Israel.

Andrew Pshenichnikov sempat dipenjara Zionis-Israel selama seminggu. Dia ditahan karena memasuki "Zona C",  zona yang hanya diperbolehkan jika ada izin Israel.

Namun Pshenichnikov mengumumkan dirinya tidak akan menerima keputusan pengadilan Israel karena ia tak mengakui pemerintahan Zionis, yang disebutnya  sebagai pemerintah pendudukan (penjajah, red). Karena itu, ia tidak mengakui peradilan tersebut.

Ia kini liburan dua bulan di Eropa dan berharap dapat pindah ke Tepi Barat saat pulang nanti.

Insiden yang melibatkan warga Israel meminta untuk tinggal di bawah pemerintahan Palestina sangat jarang terjadi.

Tidak ada rakyat lokal Israel pernah melepaskan kewarganegaraan mereka meskipun beberapa yang tinggal di luar negeri ada yang melakukannya.

Sejauh ini tidak pernah ada rakyat Israel memohon menjadi warga Palestina karena mereka tidak diizinkan memiliki dua kewarganegaraan. Dalam beberapa kasus, beberapa orang melakukannya karena alasan menikah dengan warga Palestina, demikian dikutip koran Israel, Haaretz.

Ibu Pshenichnikov, Svetlana, yang dihubungi di rumahnya di Israel mengatakan, ia cemas saat memikirkan rencana anaknya tersebut.

"Saya ibunya dan saya mencoba mendukung Pshenichnikov seperti juga ibu lain, tetapi saya tidak mendukung keinginannya," katanya.

Svetlana dan keluarganya pindah ke Israel ketika Pshenichnikov berusia 13 tahun dan diberi kewarganegaraan Israel secara otomatis karena mereka orang Yahudi.
Pshenichnikov mengakhiri program pengerahan tentara selama tiga tahun, ditunjuk sebagai perancang komputer dan pernah menjabat selama satu setengah tahun sebagai tentara.

Namun, saat masih aktif di militer, Pshenichnikov mulai mempertanyakan tindakan Israel terhadap penduduk Palestina dan sejak itu ia menolak sepenuhnya dasar negara Yahudi itu.

Setelah tugasnya berakhir, ia pindah ke Kamp Pengungsi Deheishe April lalu, sebelum bekerja sebagai pelayan dan pekerja bangunan di Deheishe.

"Saya membenci Zionisme. Saya mau menjadi bagian dari pertahanan Palestina. Saya menyerukan rakyat Israel agar mendukung keberadaan negara Palestina agar tinggal di Tepi Barat atau Gaza, sebagai rakyat Palestina, "katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar