John McAfee berstatus buronan setelah kabur dari Belize.
Pendiri perusahaan
antivirus McAfee, John McAfee, ditangkap kepolisian Guatemala. Mahaguru
dalam bidang software antivirus ini ditahan dengan tuduhan masuk ke
Guatemala secara ilegal.
Menurut Menteri Dalam Negeri Guatemala,
Mauricio Lopez Bonilla, McAfee ditangkap di sebuah hotel yang terletak
di kawasan elit Ibukota Guatemala, Guatemala City.
Mengutip laman BBC,
McAfee melintasi perbatasan Guatemala untuk mencari suaka politik.
McAfee memang saat ini berstatus buronan, setelah polisi dari Belize,
negara di Amerika tengah yang berbatasan dengan Guatemala, menuduhnya
terlibat kematian tetangganya di Belize.
Pengusaha eksentrik ini
menjadi tersangka atas kasus pembunuhan pengusaha asal Florida, Gregory
Faull, pada 11 November lalu. Atas tuduhan ini, McAffe mengaku tak
bersalah, lalu kabur sebagai bentuk protes.
Gregory Faull
ditemukan tewas dengan satu luka tembakan di kepala, di rumahnya yang
bersebelahan dengan McAfee. Selama ini Faull dan McAfee diketahui sering
bertengkar terkait anjing yang menjaga rumah McAfee.
Tapi John
McAfee membantah keterlibatannya dalam kasus itu. Sedangkan alasan
McAfee kabur adalah dia ingin melakukan penyelidikan sendiri terkait
kasus itu, sebab dia tak yakin polisi bisa mengungkap kasus ini secara
benar.
Bahkan dalam wawancara dengan televisi NBC, McAfee menawarkan hadiah sebesar US$25.000 bagi orang yang berhasil menangkap pembunuh sebenarnya.
Menyamar
Dalam blognya, McAfee mengaku diperlakukan secara tak layak" oleh kepolisian Belize. Karena itu, dia pun meninggalkan Belize. Saat ini, masih belum ada tawaran hadiah atas penangkapan McAfee.
Muncul pertama kali ke hadapan publik pada Selasa kemarin, McAfee dan pengacaranya mengaku akan mengajukan petisi ke pemerintah Guatemala.
"Belize tak memiliki rekam jejak yang baik dalam menyediakan keamanan saat mereka mengajukan pertanyaan. Saya merasa lebih aman saat telah melintasi perbatasan," ujar McAfee.
McAfee kemudian menginap di hotel bintang lima, Villa Real Hotel di Guatemala City, kemarin.
Pria berusia 67 tahun ini pun mengaku, agar tak dikenali, dia mengubah penampilannya dengan mengubah warna rambut. Tak hanya itu, dia pun mengunyah permen karet agar pipinya terlihat lebih tembem.
Dalam blognya, McAfee mengaku diperlakukan secara tak layak" oleh kepolisian Belize. Karena itu, dia pun meninggalkan Belize. Saat ini, masih belum ada tawaran hadiah atas penangkapan McAfee.
Muncul pertama kali ke hadapan publik pada Selasa kemarin, McAfee dan pengacaranya mengaku akan mengajukan petisi ke pemerintah Guatemala.
"Belize tak memiliki rekam jejak yang baik dalam menyediakan keamanan saat mereka mengajukan pertanyaan. Saya merasa lebih aman saat telah melintasi perbatasan," ujar McAfee.
McAfee kemudian menginap di hotel bintang lima, Villa Real Hotel di Guatemala City, kemarin.
Pria berusia 67 tahun ini pun mengaku, agar tak dikenali, dia mengubah penampilannya dengan mengubah warna rambut. Tak hanya itu, dia pun mengunyah permen karet agar pipinya terlihat lebih tembem.
Setelah sukses dengan
perusahaan software antivirus, McAfee memang dikenal menjalani
kehidupan yang eksentrik. Dia pun kemudian pindah ke Belize demi pajak
yang ringan dan tinggal di rumah dengan penjagaan super-ketat.
>>Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar