Selasa, 04 Desember 2012

Selamat Tinggal Safee Sali

                                          


     Manajemen Arema LSI memutuskan untuk meminjamkan striker Timnas Malaysia, Safee Sali, ke klub Malaysia Johor FC Darul Takjim. Keputusan ini diambil manajemen Singo Edan untuk mengangkat pemain-pemain asli Arema seperti Sunarto, Dendi Santoso, dan juga Qischil Gandrum.
Melalui CEO Arema, Iwan Budianto, mengatakan  keputusan meminjamkan pemain yang mencetak 20 gol untuk Pelita Jaya dan berada di daftar kedua pencetak gol terbanyak musim lalu ini setelah melalui beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah masukan dari Aremania pasca Singo Edan tampil buruk di turnamen Trofeo Persija Jakarta beberapa waktu lalu.

    Iwan membeberkan saat di Trofeo manajemen dan tim kepelatihan berdiskusi untuk menentukan pemain utama. Karena Arema baru kedatangan dua pemain baru (Victor Igbonefo dan Greg Nwokolo) dan pemain seleksi (Naseer al Sebai dan Kwon Jun), maka diputuskan untuk memakai keempat pemain itu. hasilnya, Arema tampil buruk karena memang belum adanya adaptasi dari keempat pemain itu kepada pemain-pemain lain yang sudah kompak.

“Aremania langsung mengatakan jika Arema tidak lagi memiliki jiwa singa. Kami memiliki alasan teknis tampil dengan skuad itu di Trofeo, dan kami memohon Aremania jangan langsung menghakimi dulu, karena target kami jelas, yaitu di liga. Tapi setelah kami pertimbangkan masak-masak masukan dari Aremania dan tim kepelatihan, akhirnya kami putuskan meminjamkan Safee agar pemain-pemain Arema asli bisa mendapatkankesempatan lebih tinggi,” kata Iwan saat ditemui di kantor Arema, Selasa (4/12/2012).
Iwan mengatakan Safee tidak dijual, tetap milik Arema. Meski tidak menjelaskan berapa lama Safee dipinjamkan, Iwan menjelaskan jika Safee tetap di Kanjuruhan, kemungkinan pelatih Arema, Rahmad Darmawan (RD), akan menduetkan Beto (Goncalves) dengan Safee atau Greg. Sementara Sunarto dan Qischil tidak akan banyak kesempatan.

“Seperti yang RD bilang, tim ini terbentuk dari dua karakter tim yang berbeda, Pelita Jaya dan Arema. Tapi kami terpanggil untuk tetap menjaga jiwa singa ada di tubuh tim ini. Jika caranya dengan meminjamkan satu pemain bintang kami, saya pribadi mengatakanvhal itu layak untuk dilakukan karena simbol Arema adalah singa,” ujar Iwan.
Meski tanpa Safee di lini depan, Iwan mengaku daya gedor Arema tetap akan bertaring. Hal itu dibuktikan Singo Edan ketika RD menduetkan Beto dengan Sunarto ketika melawan Persikubar Kutai Barat. Meski diakui Persikuba merupakan lawan yang levelnya di bawah Arema, Iwan mengatakan cara bermain Beto dan Sunarto sangat pas untuk mengembalikan jiwa singa Arema yang redup oleh banyaknya pemain bintang.

“Bahkan RD sendiri sudah punya rencana khusus untuk Sunarto. Motivasi, semangat, dan kengeyelan pemain-pemain Arema untuk terlihat di mata RD saya acungi jempol. Kami butuh dan merasa terpanggil untuk semakin menggali arti jiwa singa. Dalam hal ini, kami berterimakasih atas kritikan dan masukan Aremania,” tukas Iwan.

>>TribunNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar