Senin, 30 Desember 2013

Pekuburan Retak karena Tambang

http://franswidjaya.com/wp-content/uploads/2013/04/55.jpg


    Puluhan makam di Dusun Rimba Ayu, Desa Kedang Murung, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar) harus dipindahkan. Tanah di pemakaman tersebut mengalami retakan akibat aktivitas perusahaan batu bara, PT PGTE.

Camat Kota Bangun, Mawardi mengatakan, saat ini ada 23 makam yang terpaksa dibongkar untuk dipindahkan. Dikhawatirkan longsor, 23 makam tersebut dipindahkan sekitar 100 meter dari lokasi semula.
“Kuburan itu berada di daerah tebing  dan sekitar 50 meter ada aktivitas tambang. Belum lagi sejak Sabtu malam hujan deras. Akibatnya, tanah kuburan itu retak-retak dan dikhawatirkan akan longsor,” katanya saat dihubungi Koran Kaltim, kemarin.

Meski demikian, ia enggan menyalahkan aktivitas tambang sebagai penyebab utama keretakan tanah kuburan tersebut. “Itu bukan hanya salah perusahaan, namun kondisi alam karena saat itu hujan deras. Lagian kuburannya di pinggir tebing, tapi perusahaan tetap berkontribusi atas itu,” ucapnya.

Sebenarnya, dalam lokasi pekuburan tersebut hanya 21 makam yang terancam retak. Namun, ada dua ahli waris yang meminta kuburan keluarganya ikut dipindahkan. “Perusahaan sebenarnya sudah sesuai ketentuan penambangan. Bahkan mereka memberikan kompensasi Rp2 juta untuk memindahkan satu kuburan,” ujar mantan Kepala SMAN 1 Kota Bangun ini.

Beberapa makam yang tersisa, terang Mawardi, kemungkinan turut dipindahkan. “Perusahaan juga akan melakukan mediasi dengan BLHD, ahli waris dan Muspika Kecamatan Kota Bangun. Kami akan membahas soal kompensasi soal ganti rugi karena pihak keluarga tentu akan melaksanakan tahlilan,” tuturnya saat dihubungi Koran Kaltim.

>>Koran Kaltim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar