Jumat, 17 Januari 2014

Alat Peledak Ditemukan di Kedubes Palestina di Ceko

 Bendera menutupi jasad Duta Besar Palestina untuk Ceko, Jamal al-Jamal, 8 Januari lalu. Jamal tewas 1 Januari 2014 dalam sebuah ledakan misterius.


    Penyidik Ceko menemukan alat peledak di kompleks Kedutaan Besar Palestina di Praha. Juru bicara Kepolisian Ceko Thomas Hulan mengatakan, alat peledak itu sudah dikirim ke Institut Kriminologi Praha untuk diteliti.

Alat peledak ini ditemukan Polisi saat mereka tengah mengusut kematian Duta Besar Palestina untuk Republik Ceko Jamal al-Jamal. "Kini alat peledak itu sedang diperiksa oleh para ahli," kata Hulan seperti dilansir dari laman Al Arabiya edisi Kamis 16 Januari 2014.

Saat dikonfirmasi mengenai temuan itu, juru bicara Kedubes Palestina mengaku tak tahu. Kementerian Luar Negeri Ceko juga tak mau terburu-buru mengomentari penemuan alat peledak ini.

Sebelumnya, Polisi Ceko juga pernah menemukan 12 senjata dari lokasi yang sama. Senjata-senjata ini ditemukan pada 5 Januari lalu kala polisi setempat mengusut kasus yang sama, kematian Jamal.

Saat penemuan 12 senjata, Kemenlu Ceko sempat bereaksi keras dan menuntut Palestina menjelaskan soal temuan senjata tersebut. Pemerintah Ceko menuduh Palestina telah melanggar aturan internasional.

Menjawab tuntutan Ceko kala ini, Pemerintah Palestina kemudian meminta maaf secara resmi. Selain itu, Otoritas Palestina juga menyurati Kepolisian Ceko dan menjelaskan asal-muasal senjata tersebut.

Dalam suratnya, Polisi Ceko mengungkapkan, Palestina menjelaskan bahwa 12 senjata itu merupakan hadiah yang diberikan komunis Cekoslowakia, lebih dari 30 tahun lalu.

Praha diketahui memiliki hubungan yang dekat dengan Organisasi Pembebasan Palestina. Mereka bahkan turut melatih para agen dan sering menampung mantan Presiden Palestina, mendiang Yaser Arafat.

>>Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar