Minggu, 12 Januari 2014

Reaksi atas meninggalnya mantan PM Israel Ariel Sharon

Ariel Sharon


    Masa kepemimpinan mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, yang  meninggal dunia pada Sabtu (11/01) dikenang sejumlah pemimpin dunia.


Perdana menteri Israel yang sekarang Benjamin Netanyahu mengatakan "kenangannya akan selamanya berada di hati bangsa."
Putra Sharon, Gilad, mengatakan, "Ia telah pergi. Ia pergi ketika memutuskan untuk pergi."
Menteri Israel Urusan Intelijen dan Hubungan Internasional Yuval Steinitz mengatakan Israel telah kehilangan seorang pemimpin besar dan pejuang berani.

Namun seorang tokoh Palestina Mustafa Barghouti mempunyai pandangan lain.
"Tentu saja tidak ada perasaan senang dalam kematian. Tak seorang pun seharusnya merayakan kematian," kata Barghouti kepada BBC.

"Namun malangnya saya harus mengatakan bahwa Sharon tidak meninggalkan kenangan manis bagi rakyat Palestina."

Langkah kontroversial

"Sayangnya ia menempuh jalan perang dan agresi dan kegagalan besar dalam menciptakan perdamaian dengan rakyat Palestina," tambah Mustafa Barghouti.

Sementara itu mantan utusan khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah Dennis Ross mengatakan meskipun Sharon mempunyai reputasi melakukan langkah-langkah kontroversial, ia berani mengambil tindakan yang tidak diprediksi oleh orang lain.

Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan Israel telah kehilangan "salah seorang sosok paling penting" dalam sejarahnya.

Ariel Sharon meninggal dunia setelah sejumlah organ tubuhnya gagal berfungsi dan berada dalam keadaan koma sejak mengalami stroke hebat pada 2006.

Tahun lalu hasil pemindaian menunjukkan ada aktivitas di bagian otaknya saat difoto bersama keluarganya.
Namun dokter ketika itu mengatakan otak Sharon terkunci dan tidak bisa menggerakkan atau mengaktifkan otot.

>>BBCIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar